TULISAN 3
TRANSMIGRASI
SEORANG SAUDARA SAYA
Aku ingin
menceritakan pengalaman ku mengantar saudara ku transmigrasi ke lampung pulau
Sumatra, pada tahun 2006 silam waktu aku duduk di bangku sekolah dasar ya masih
kecil deh belum mengerti apa arti transmigrasi hehehe, aku mangantar saudara ku
pindah ke lampung untuk menerima penawaran dari pemerintah.
Aku pergi
dari bekasi ke lampung pukul 6 pagi dan tiba di lampung itu sekitar pukul 7
malam, aku dan keluarga dan saudara ku yang ingin pindah kesana lalu naik
angkutan umum menuju lokasi rumah yang di sediakan pemerintah, karna jarak nya
agak di pelososk dan jauh dari keramaian, terpaksa kami duduk menunggu mobil
angkutan umum agak lama, maklum hutan. Setelah menunggu berlama lama akhirnya
angkutang yang kami tunggu datang juga kami naik dan segera menuju lokasi
rumah.
Setelah tiba
disana ternyata sudah ada beberapa rumah ya mungkin masih bias di hitung dengan
jari deh karna saking sepi nya, setibanya akhirnya kami menemukan rumah saudara
ku yg sudah di sediakan dari pemerintah untuk pemuda yang berstatus
pengangguran yang dengan syarat harus mengolah dan menjaga perkebunan depan
rumah tersebut, ini sebuah upaya pemerintah untuk memperatakan penduduk di
Indonesia agar tidak padat di satu sisi.
Disana masih
terasa banget alami nya, masih terdengar suara serigala mengaung dan kicauan
burung di pagi hari pun masih sangan alami deh..
Saya sudah
tau tujuan pemenrintah, dan saya juga baru menyadarinya setelah saya duduk di
bangku SMA dan belajar ilmu PKN. Jadi pemerintah bertujuan meratakan seluruh
penduduk Indonesia, dan ingin membasmi kemiskinan juga, karena pengangguran
seperti saudara saya itu di berikan sebuah pekerjaan yang lumayan
menguntungkan, jadi pemerintah akan untung 2 kali, untuk karena hutan Negara
itu akan di olah menjadi perkebunan dan yang paling penting, warga Indonesia
itu merata dan tidak terlalu sesak di kota kota besar, yang menumpuk dan
membuat kumuh kota tersebut dengan pekerjaan yang tidak jelas.
Karna saya
dulu masih kecil ya maklum masih SD gak kuat untuk pergi jauh, setelah semalam
menginap disana aku sakit dan di bawa ke dokter, akhirnya aku ayah dan ibuku
memutuskan untuk kembali ke bekasi ke esokan hari nya, padahal kami ingin
menginap di sana ingin satu minggu, tetapi kebetulan ada halangan atau musibah
tak terduga jadi keluarga saya Cuma menginap 2 malam saja di sana, di pagi hari
nya kami pulang dan pamit.
Di
perjalanan saya pun merasakan betapa hangatnya keluarga saya, terutama seorang
ibu, yang selalu setia menjaga dan melindungi anggota keluarga.
Hingga
sekarang aku pun belum pernah lagi main kerumah saudara ku di lampung sana,
malahan dia yang sering main kebekasi karena sepi dan ingin berlibur untuk mencari
keramaian di kota bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar